I Sejarah Perkembangannya. Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah adalah sebuah tarekat yang merupakan univikasi dari dua tarekat besar, yaitu Tarekat Qadiriyah dan Tarekat Naqsyabandiyah.[1] Penggabungan kedua tarekat tersebut kemudian dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga terbentuk sebuah tarekat yang mandiri dan berbeda dengan kedua tarekat Daribeliau turun kepada wali yang sangat kasih akan Tuhannya yang ghani, yaitu, Al 'Arif Billah Asy Syekh Ali Ar-Ramitani, yang dimasyhurkan namanya dengan Asy-Syekh Azizan q.s. Dari beliau turun kepada murid yang sangat tinggi ilmu tarikat dan makrifatnya. Dari beliau turun kepada penghulu sekalian wali Allah, yaitu, Al 'Arif Billah Asy SholawatThoriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah Ponpes M2PHM Ponpes Hidayatul Mubtadiin tumenggungan genuksuran purwodadi grobogan jateng Indonesia 2020 Fast Money. Sholawat Thoriqoh Qodriyah Annaqsabandiyah – Lirik bacaan Arab, bacaan Latin dan arti terjemahaannya serta video Sholawat Thoriqoh. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi mengenai lirik sholawat yakni sholawat Thoriqoh Qodriyah Annaqsabandiyah, lengkap kami sertakan teks tulisan Arab, Latin dan artinya. Sholawat Thoriqoh ini berisi doa-doa yang isi memohon pertujuk agar diberikan jalan seperti jalan petujuk para Nabi, para Rosul dan juga para orang-orang yang sholeh. Baca juga Sholawat Ummi Sholawat Thoriqoh Bacaan Arab Bacaan Latin dan Arti Video Sholawat Thoriqoh Sholawat Thoriqoh Berikut dibawah ini teks sholawat Thoriqoh dengan tulisan Arab, Latin dan juga artinya. Bacaan Arab اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى ۞ مُحَمَّدٍ وَآلٍ وَصَحْبٍ أَجْمَعِيْن اللَّهُمَّ اهْدِنَا الطَّرِيْقَ الْمُسْتَقِيْمَ ۞ طَرِيْقًا مِنَ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ اهْدِنَا الطَّرِيْقَ الْمُسْتَقِيْمَ ۞ طَرِيْقًا مِنْ رُوْحِ جِبْرِيْلَ الْمَتِيْنَ اللَّهُمَّ اهْدِنَا الطَّرِيْقَ الْمُسْتَقِيْمَ ۞ طَرِيْقَ الْأَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ اللَّهُمَّ اهْدِنَا الطَّرِيْقَ الْمُسْتَقِيْمَ ۞ طَرِيْقَ الشُّهَدَآءِ وَالْمُجَاهِدِيْنَ اللَّهُمَّ اهْدِنَا الطَّرِيْقَ الْمُسْتَقِيْمَ ۞ طَرِيْقَ الْخُلَفَآءِ وَالرَّاشِدِيْنَ اللَّهُمَّ اهْدِنَا الطَّرِيْقَ الْمُسْتَقِيْمَ ۞ طَرِيْقَ الْعُلَمَآءِ وَالْعَامِلِيْنَ اللَّهُمَّ اهْدِنَا الطَّرِيْقَ الْمُسْتَقِيْمَ ۞ طَرِيْقَ الْأَوْلِيَآءِ وَالْمُخْلِصِيْنَ اللَّهُمَّ اهْدِنَا الطَّرِيْقَ الْمُسْتَقِيْمَ ۞ طَرِيْقَ السُّعَدَآءِ وَالْفَآئِزِيْنَ اللَّهُمَّ اهْدِنَا الطَّرِيْقَ الْمُسْتَقِيْمَ ۞ طَرِيْقَ الْأَتْقِيَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ اللَّهُمَّ اهْدِنَا الطَّرِيْقَ الْمُسْتَقِيْمَ ۞ طَرِيْقَ الْبُدَلَآءِ وَالْقَانِتِيْنَ اللَّهُمَّ اهْدِنَا الطَّرِيْقَ الْمُسْتَقِيْمَ ۞ طَرِيْقَ الْأَصْفِيَآءِ وَالذَّاكِرِيْنَ Baca juga lirik Ya Rasulullah Salamun Alaik Bacaan Latin dan Arti Allahumma shalli wasallim ala ۞ Muhammadin wa alin washahbin ajma’in. Allahummahdina ath-thariqal mustaqim ۞ Thariqan minallahi Rabbil alamin. ”Ya Allah tunjukkan kami jalan yang lurus, jalan dari Allah Tuhan semesta alam” Allahummahdina ath-thariqal mustaqim ۞ Thariqan min ruhi Jibrilal matin. ”Ya Allah tunjukkan kami jalan yang lurus, jalan dari Malaikat Jibril al-Matin” Allahummahdina ath-thariqal mustaqim ۞ Thariqal anbiya-i wal mursalin. ”Ya Allah tunjukkan kami jalan yang lurus, jalan para nabi dan rasul” Allahummahdina ath-thariqal mustaqim ۞ Thariqassyuhada-i wal mujahidin. ”Ya Allah tunjukkan kami jalan yang lurus, jalan para pahlawan dan pejuang” Allahummahdina ath-thariqal mustaqim ۞ Thariqal khulafa-i warrasyidin. ”Ya Allah tunjukkan kami jalan yang lurus, jalan para Khulafaur Rasyidin” Allahummahdina ath-thariqal mustaqim ۞ Thariqal ulama-i wal amilin. ”Ya Allah tunjukkan kami jalan yang lurus, jalan para ulama dan pengamal” Allahummahdina ath-thariqal mustaqim ۞ Thariqal auliya-i wal mukhlishin ”Ya Allah tunjukkan kami jalan yang lurus, jalan para wali dan orang-orang yang ikhlas” Allahummahdina ath-thariqal mustaqim ۞ Thariqassu’ada-i wal fa-izin ”Ya Allah tunjukkan kami jalan yang lurus, jalan orang-orang yang menang dan bahagia” Allahummahdina ath-thariqal mustaqim ۞ Thariqal atqiya-i wasshalihin ”Ya Allah tunjukkan kami jalan yang lurus, jalan orang-orang yang bertaqwa dan shaleh” Allahummahdina ath-thariqal mustaqim ۞ Thariqal budala-i wal qanithin. ”Ya Allah tunjukkan kami jalan yang lurus, jalan para wali abdal dan ahli ibadah” Allahummahdina ath-thariqal mustaqim ۞ Thariqal ashfiya-i wadzdzakirin. ”Ya Allah tunjukkan kami jalan yang lurus, jalan para sufi dan ahli dzikir” Baca juga Sholawat Syifa Video Sholawat Thoriqoh Nah itulah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini mengenai lirik sholawat semoga dapat bermanfaat. Terima kasih, wassalam. Baca juga Lirik Ya Asyiqol Musthofa Ya Robbi Bil Musthofa Allahummarhamna Bil Quran Lirik Lagu Astagfirullah Lirik Ya Jamalu Sholawat Badar Sholawat Asnawiyah Penisbatan tharîqah kepada Uwais al-Qarni Ra w. 36 H Abu Amir Uwais bin Amir al-Muradi Tsumma al-Qarn. Beliau adalah termasuk golongan pembesar Tabi‟in menurut Pendapat yang ashah Syaikh Ismâil haqqi bin Musthâfa al-Khalwati al-Barsawi, Tamâm al-Faidh fi Bâbi al-Rijâl. Libanon Dar Kutub al-Ilmiyah, 2010. halaman 18, bahkan termasuk pembesar Tabi‟in dan orang yang paling utama pada masanya. Kedudukan Uwais al-Qarni Ra disaksikan sendiri oleh Rasûlullâh Saw., beliau bersabda “Aku mencium nafas tuhan yang Maha Rahman dari arah tanah Yaman” Yang dimaksud oleh nabi adalah mencium bau harum kekasih Allâh Swt. yaitu Uwais al-Qarni Saw. menuturkan keistimewaan Uwais dikabarkan Allâh Swt. kepada Umar dan Ali bahwa ”Ada seseorang dari umatku yang bisa memberikan syafaat di hari kiamat sebanyak bulu domba dari jumlah domba yang dimiliki oleh Rabbiah dan Mudhar keduanya dikenal karena mempunyai domba yang banyak, lalu para sahabat bertanya “Siapa dia wahai Rasûlullâh Saw.?”. Rasul Saw. Menjawab “Ia adalah hamba Allâh Swt”. Siapa namanya ya Rasul? “Rasul menjawab “Ia bernama Uwais al-Qarni Ra”. Rasul Saw. bersabda “Yang mencegah untuk menemuiku adalah dua hal 1 karena keadaan, dan 2 karena dia menghormati aturan. Sebab dia mengasuh ibunya yang sudah tua, buta matanya, lumpuh kedua tangan dan kakinya. Uwais bekerja sebagai pengembala unta di siang hari dengan upah yang cukup untuk dibelanjakan untuk ibunya, dirinya dan dishadaqahkan kepada tetangganya yang miskin. Para sahabat bertanya apakah kita bisa melihatnya atau tidak? Rasul Saw. bersabda Abu Bakar al-Shiddiq tidak bisa menemukannya, yang bisa menemukan dia adalah Umar dan Ali. Dia memiliki ciri-ciri berambut lebat, dan memiliki tanda putih sebesar dirham pada bahu kiri dan telapak tangannya tanda putih, tanda putih itu bukan penyakit belang barosh. Jika kalian menemukan dia sampaikan salamku padanya, lalu mintakan doanya untuk umatku”, Muslim, Shahih Muslim hadits, Libanon Dar al-Fikr, nomor 2542 jilid 4, juz 7, halaman 188 & Farid al-Din al-Attor, Tadzkirat al-Auliyâ‟, Libanon Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2010. halaman 49. Setelah Rasûlullâh Saw. dan Abu Bakar al-Shiddiq wafat, Umar diangkat menjadi Khalifah. Di sela-sela kesibukan Umar sebagai Khalifah beliau teringat tentang sabda Rasul tentang Uwais. Lalu Umar mengajak Ali bin Abi Thalib untuk mencarinya di kota Najt Yaman. Umar mengumpulkan penduduk Najt dan bertanya Apakah di antara kalian ada seseorang dari suku Qorn? penduduk Najt menjawab “Ya”. Kemudian salah satu dari penduduk Qorn mendekati Umar, lalu Umar mengabarkan tentang Uwais dan para penduduk tidak mengenalnya. Dengan nada tinggi Umar berkata “Nabi Muhammad Saw. pemilik syariat ini tidak berkata sembarangan”. Sebagian penduduk berkata wahai pemimpin orang mukmin, Uwais adalah orang yang tidak pantas Engkau cari karena dia adalah orang gila lagi gelandangan. Umar berkata “Aku mendatangi kalian hanya untuknya, di mana dia?”. Para penduduk Najt menjawab “Dia ada di lembah Uranah sedang mengembala unta di rerumputan, dia mengembala unta sampai waktu sore hari kemudian kami memberinya makan sore, dia tidak bergaul dalam keramaian penduduk, tidak berteman dengan siapapun, tidak memakan makanan orang pada umumnya, tidak bergembira seperti suka cita orang pada biasanya, justru dia menangis tatkala semua orang tertawa, dan dia tertawa tatkala banyak orang-orang menangis”. Umar berkata “Bawalah aku menemui dia”. Lalu para penduduk mengantar Umar dan Ali menuju ke tempat Uwais, saat itu Uwais sedang shalat, ketika Uwais merasakan kedatangan Umar dan Ali, dia mempercepat shalatnya, lalu ketika Umar melihat Uwais selesai shalat, Umar langsung mengucapkan salam kepada Uwais. Lalu Uwais menjawab salam Umar dan Ali. Umar bertanya “Siapa namamu?” Uwais menjawab “Abdullah hamba Allâh Swt.”, Umar berkata, kita juga hamba-hamba Allâh Swt., siapa nama yang dikhususkan untukmu. Uwais menjawab “Uwais”. Kemudian Umar berkata “Tunjukkan tangan kananmu kepadaku”. Pada saat itu terlihat tanda putih di telapak tangan Uwais seperti yang disebutkan oleh nabi Muhammad Saw. Umar berkata “Nabi kirim salam kepadamu dan berwasiat kepadamu untuk mendo‟akan aku”. Uwais berkata “Engkau lebih utama mendo‟akan seluruh orang-orang muslim karena Engkau adalah orang yang paling utama di muka bumi ini”. Umar berkata “Aku juga mendo‟akan orang mukmin tetapi seyogyanya Engkau mengikuti wasiat Nabi untuk berdo‟a”. Uwais keberatan untuk diminta mendo‟akan, sehingga Uwais berkata “Wahai Umar mintalah do‟a kepada seseorang selain aku”. Umar membujuk Uwais untuk mau berdo‟a, lalu Umar berkata “Rasul telah menunjukkan tanda-tandamu kepada kami, dan semua tanda itu ada padamu”. Uwais berkata “Ambillah wasiat Nabi itu dariku”, lalu sahabat Umar dan Ali kembali ke Madinah, kemudian Uwais bersujud di tanah sambil berdo‟a “Wahai Tuhanku, kekasihmu nabi Muhammad Saw. telah memindahkan keadaan ini kepadaku, kekasihmu berwasiat kepadaku untuk berdo‟a. Wahai tuhanku, Ampunilah seluruh umat nabi Muhammad Saw.”, Farid al-Din al-Attor, Tadzkirat al-Auliyâ‟, Libanon Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2010. halaman 49-50. Setelah pertemuan antara Uwais dengan Umar dan Ali, Lalu tersiar kabar bahwa Uwais memiliki derajat yang tinggi, sehingga penduduk kota Yaman selalu mencari dan mendatanginya. Dengan keadaan ini Uwais merasa terganggu untuk bermunajat kepada Allâh Swt., sehingga Ia meninggalkan Yaman agar tidak diketahui keberadaannya oleh penduduk, setelah itu tidak ada yang melihat Uwais di manapun kecuali Harim Bin Hayyan, dia berkata “Aku mendengar bahwa Uwais bisa diterima syafa‟atnya pada hari qiamat, sehingga aku melakukan perjalanan untuk mencarinya, lama aku mencarinya sehingga hatiku terbuai kerinduan untuk bertemu dengan Uwais. Seluruh desa dan kota telah aku lalui, sehingga aku sampai di kota Kuffah. Pencarianku terhenti pada seorang laki-laki yang memiliki ciri-ciri yang persis seperti yang diceritakan Nabi, Umar, dan Ali. Laki-laki itu sedang berwudhu‟ di pinggir sungai Furadh. Hatiku senang sekali dan berucap salam padanya, kemudian dia menjawab dan melihat ke arahku, kemudian aku ingin mencium tangannya, tapi dia menolak. Aku berkata semoga Allâh Swt. mengasihimu dan mengampunimu wahai Uwais. Bagaimana kabarmu? Setelah aku bertanya seperti itu aku tidak kuasa membendung tangisku karena merasa kasihan terhadap keadaan Uwais yang lemah dan Uwais juga menangis. Usai menangis Uwais berkata “Wahai Harim bin Hayyan, siapa yang menunjukkanmu kepadaku?”. Aku tidak menjawab pertanyaan itu lalu aku balik bertanya “Bagaimana Anda tahu namaku dan bapakku ?” Uwais menjawab “Dzat yang Maha Mengetahui dan Maha Waspada yang menceritakan kepadaku, ruhku telah mengenali ruhmu, karena antara ruh orang-orang mukmin saling mengenal”. Harim, berkata kepada Uwais “Ceritakanlah kepadaku tentang haditsnya Rasul?” Uwais menjawab “Aku tidak pernah bertemu dengan Nabi tetapi aku mendengar hadits Nabi yang diriwayatkan dari sahabatnya, aku tidak menyukai membuka pintu fatwa dan pengingat karena aku telah disibukkan selain hal itu”. Lalu aku berkata “Aku menyukai mendengar ayat al-Qur‟an darimu, kemudian Uwais memegang tanganku sambil mengucapkan ta‟awudz, Uwais menangis tersedu-sedu, kemudian membaca ayat al-Quran Kemudian Uwais menjerit dengan keras, bahkan aku tidak mengetahui apakah akalnya masih ada atau tidak. Selang beberapa saat Uwais berkata “Wahai Harim bin Hayyan, kenapa engkau mendatangiku?”. Aku menjawab “Tujuanku mencarimu untuk merasa tenang dan nyaman bersamamu”, Uwais mengomentari jawabanku “Aku tidak mengerti, bahwasanya orang yang mengenal Allâh Swt. bagaimana ia bisa merasa tenang dan nyaman bersama selain-Nya?”. Aku berkata “Berilah aku wasiat”. Uwais berkata “Jadikan kematian di bawah kepalamu ingat pada kematian dan di dalam kepalamu dan setelah itu tidak ada pengaruh kehidupan setelah kematian tidak ingat pada kehidupan dunia dan yang diingat hanya Allâh Swt. semata, jangan Engkau memandang dosa kecil tapi pandanglah pada besarnya maksiat kepada Allâh Swt. karena jika Engkau meremehkan dosa maka Engkau telah meremehkan berpaling dari Allâh Swt”. Harim berkata “Apa yang Engkau perintahkan kepadaku? Di tempat mana aku bermukim?” Uwais berkata “Bertempatlah di Syam” Aku berkata “Bagaimana aku mendapatkan penghidupan di kota Syam Syiria?” Uwais berkata “Jauhkan perasaan itu dari hatimu, karena keragu-raguan telah mencemari hatimu, sehingga nasihat tidak bermanfaat”. aku berkata lagi “Berilah aku wasiat” Uwais berkata “Bapakmu Hayyan telah mati, Nabi Adam, Hawa, Nuh, Ibrahim, Musa, Nabi Muhammad Saw. dan seluruh Nabi dan Rasul telah meninggal semua, abu Bakar, Umar bin al-Khattab telah mati” aku bertanya kepada Uwais “apakah Umar bin al-Khattab telah mati?” Uwais menjawab “Ya. Allâh Swt. telah memberikan kabar kepadaku melalui ilham tentang kematian Umar bin al-Khattab”. Kemudian Uwais berkata “Wahai Harim, aku dan Engkau termasuk golongan orang-orang yang mati”. Kemudian Uwais membaca shalawat kepada Nabi, berdo‟a dengan do‟a yang pelan. Lalu Uwais berkata “Wasiatku kepadamu bersuluklah dengan jalan sesuai syari‟at dan Tharîqah orang-orang yang baik, jangan Engkau melupakan dzikir kepada Allâh Swt. walaupun sekejap, jika Engkau sudah sampai kepada kaummu berilah nasihat kepada mereka, jangan Engkau memutus nasihat mengharapkan kebaikan dari Hamba Allâh Swt., jangan Engkau menyimpang dari taat kepada pemimpin umat sehingga imanmu tidak keluar tanpa kamu sadari, Engkau tidak mengetahui apakah Engkau akan jatuh ke neraka atau tidak”. Kemudian Uwais berkata “Wahai Harim, Engkau dan aku tidak akan pernah bertemu sejak saat ini, jangan lupakan aku dalam do‟a, berangkatlah ketika aku berangkat, jangan Engkau tinggalkan aku sedetikpun sebelum kepergianmu”. Lalu aku dan Uwais menangis, kemudian Uwais pergi sementara aku memandanginya dari belakang sampai Uwais naik ke gunung. Setelah peristiwa itu aku tidak melihat dan mengetahui keadaannya, al-Din al-Attar, Tadzkirat al-Auliyâ‟. Libanon Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2010. halaman 51–52. Nasihat-nasihat Uwais al-Qorn Maksudnya adalah apabila seseorang sudah ma‟rifat kepada Allâh Swt. pokok, maka akan mudah baginya semua mahluk cabang Maksudnya adalah keselamatan itu ada pada menyendiri secara ruhani bukan secara jasadi ٍMaksudnya adalah ingatlah kepada kematian dan janganlah ingat pada kehidupan dunia dan ingatlah hanya Allâh Swt. semata Janganlah mengharap kehidupan setelah mati. Maksudnya adalah membekali hidup untuk menyongsong kematian. Aku mencari kedudukan, maka aku temukan kedudukanku di dalam sifat tawadhu‟.Aku mencari kepemimpinan, maka aku temukan kepemimpinan itu dalam memberi nasihat kepada mencari keagungan, maka aku temukan keagungan di dalam sifat mencari sunnah dan aku temukan sunnah itu di dalam sifat mencari kemuliaan, maka aku temukan kemuliaan itu dalam sifat qona‟ mencari kenyamanan maka aku temukan kenyamanan itu dalam sifat kepada kamu mampu untuk tidak memisahkan hatimu dengan air mata, maka kepada kaummu ketika kamu kembali kepada bersungguh-sungguhlah dalam menghidupi meninggalkan sholat meninggalkan agamamu sedangkan kamu tidak menyadarinya. Kemudian kamu mati dan masuk neraka pada hari kiamat, al-Din al-Attar, Tadzkirat al-Auliyâ‟. Libanon Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2010. halaman 54-55. Penjelasan Sebagian wali Allâh Swt. diberi julukan Uwais. Artinya tidak membutuhkan bimbingan dari seorang guru, karena Uwais adalah Faidhul Ilahi anugerah Ilahi tanpa perantara orang lain dan berkah cahaya kenabian. Derajat ini adalah maqâm yang sangat tinggi sebagaimana firman Allâh Swt Maka intisab Tharîqahnya secara hakikat langsung kepada Allâh Swt. dan proses suluknya sesuai dengan suluk Nabi sebagaimana sabda Nabi Saw Tuhanku telah mendidikku, maka Allâh Swt. lah yang memperbaiki adabku. Sumber Sabilussalikin-30 Thariqah I. PENDAHULUAN Latar belakangTorekat adalah jalan yang harus ditempuh oleh para orang sufi, dan digambarkan segabagai jalan yang berpangkal dari syariat, sebab jalan utama disebut syar sedangkan anak jalan disebut thoriq, kata turunan ini menunjukkan bahwa menurut angapan para sufi, pendidikan mistik merupakan cabang dari jalan utama yang terdiri dari hukum ilahi, tempat berpijak bagi setiap itu sendiri beragam macamnya yang tentunya berbeda pula ajarannya, nama-nama thiriqoh tersebut adalah thiriqoh qodiriyah wa naqsyabandiyah. Makalah ini akan membahas thoriqoh qodiriyah wa naqsabandiyah yang berada didesa kelutan, kecamatan nggrongot kabupaten nganjuk yang dipimpin oleh seorang mursyd yang bernama Dr. KH Kharissudin Aqib, Rumusan masalahBerdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil sebuah rumusan masalah antara lain Apakah pengertian thoriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah itu ? Apa saja ajaran yang ada di thoriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah itu ? Bagaimana amalan yang ada di thoriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah itu ? Bagaiman silsilah kemursyidan thoriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah itu ? Tujuan pembahasanBerdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat diambil sebuah tujuan sebagaiberikutMengetahui pengertia dari thoriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah itu mengetahui ajaran yang ada di thoriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah Mengetahui amalan-amalan yang ada di thoriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah Mengetahui silsilah kemursyidan thoriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah. II. THORIQOH QODRIYAH DAN Pengenalan thoriqoh qodiriyah dan naqsabandiyahMenurut harun nasution toriqoh adalah jalan yang harus ditempuh seseorang murid agar sedekat mungkin dengan tuhan dibawah bimbingan guru mursyid. Thoriqot mencoba memberi rasa aman dan kesejahteraan dikehidupan akirat kepada para pengikutnya, setelah merekan merasa bahwa kehidupan mereka didunia sudah mendekati sebelum masuk ke tubuh memang suci, setelah bersatu dengan tubuh seringkali menjadi kotor karena digoda hawa nafsu. Maka agar dapat mendekatkan diri kepada tuhan yang maha suci ruh manusia terlebih dahulu harus adalah jalan yag harus ditempuh oleh para orang sufi, dan digambarkan senbagi jalan yang berpangkal dari syariat, sebab jalan utama disebut syar sedangkan anak jalan disebut berbagi macam tarekat yang ada terdapat tarekat yang bernama thoriqoh qodiriyah wa naqsabandiyah, tarekat ini merupakan gabungan dari tarekat qodiriyah dan tarekat naqsabandiyah. Pengabungan kedua tarekat ini memunculkan tarekat yang mandiri ddan berbeda dari keduanya tarekat tarekat qodiriyah wa naqsabandiyah yang ada diindonesia adalah tarekat yang mandiri yang didalamnya terdapat unsure-unsur qodiriyah dan Amalan-amalan ahli thorigoh qidiriyah wa NaqsabandiyahDi PP Daru Ulil Albab kelutan, Ngronggot, nagjuk, jawa timurAmalan thoriqoh qodiriyah wa naqsabandiyah antar lain1. Amalan harianSeoranag ahli thoriqoh setiap harinya harus melakukan amaliah-amaliah berikir Sholat-sholat sunnah, dzikir karomat, dzikir hasanat, do’a-do’a dan kegiaan kemasarakatan. Sebagai perwujudan perdulinya terhadap pembinaan komunikasi yang harmonis dengan Allah dan Melaksanakan sholatDisamping melaksanakan sholat fardu lima waktu dengan disiplin dan kusyu’, seorang ahli thoriqoh harus melaksakan sholat-sholat sunnah, kususnya sholat sunnah rowatib, tahjud, dhuha, walaupun hanya dua rokaat Mengamalkan dzikirDzikir yang harus dikerjakan oleh oenganut ini adalah dzikir karamat “waji” dan dzikir hasanat “sunnah”.Dzikir karomat adalah dzikir yang tatacara pengamalannya telah ditetapkan oleh guru yang mengajarinyaSedangkan dzikir hasanat adalah amalan dzikir yang tatacaranya tidak ditentukan, terikat, oleh hitungan dan tempat dan secara garis besar dapat dikatakan bahwa seorang pengamal thoriqoh ini setiap selesai sholat lima waktu harus melakukan dzikir sebanyak 165 kali, dengan tatcar sebagai berikut- membaca istiqfar 3x- Membaca sholawat 3x- Robhitoh mursyid mengigat guru yang mengajarkan dzikri sebagai peryataan bathin bahwa dirinya mengikuti ajaran tersebutDemikan juga harus melakuka dzikir ismu dzat menyebut Alllah,Allah,Allah dalam hati sebanyak 500kali dalam sehari semalam. Amalan dzikir ismu dzat ini bisa dilakukan satu kali duduk, bisa juga dilaukan secara kredit setiap habis sholat dzikir memberi hasil yang optimal dalam proses pembersihan jiwa, maka seseorang dzikir sebelum melakukan dzikir harus memperhatikan adap atau etika dzikir yaitu- Harus suci dari hadast dan najis- Menghadap kiblat- Duduk aks tawarru’- Dan rabithah2. Amalan MingguanIni kegiatan yang dilakukan seminggu sekali oleh pengikut thoriqoh ini adalah ber mujahadah bersama yang bisa disebut tawajjuj . yang berisi kegiatan sholat-sholat sunnah, istighosah, pengajian dan pembacaan rotib khotaman serta kegiatan Amalan BulananKegiatan rutin yang dilaksanaka setiap satu bulan sekali adalah mujahadah bersama yang berisi pembacaan rotib istighosah, dan sholat sunnah manaqiban, fida’an, pengajian dan kegiatan Amalan TahunanInti kegiatan yang dilakukan setahu sekali adalah kholwat intensifikasi ibadah dan pengamalan ajaran tarekat didalam ribat atau pesantren. Dengan niat ibadah taqorroban ilallah atau mendekatkan diri kepada adap dan Pokok-pokok ajaran tarekat Qodriyah dan NaqsabandiyahSebagai suatu madhab dalam tasawuf tarekat Qidriyah dan naqsabandiyah memiliki ajaran yang diyakini kebenarannya, terutama dalam kehidupan kesutian. Ada beberapa ajaran yang diyakini paling efiktif dan efisien ebagai metode mendekatkan dir kepada Allah. Pada umumnya yang menjadi pokok ajaran tarejat adalah didasari oleh Al-Quran dan HadistAda beberapa pokok ajaran tarekat qodriyah dan naqsabandiyah yaitu 1. Kesempurnaan sulukAjaran yang sagat ditekankan dalam tarekat qidriyah dan naqsabandiyah karena suatu keyakinan bahwa kesempurnaan suluk adalah jika berada dalam tiga dimensi keimanan yaitu islam, iman adalah dimensi perundang-undagan dalam islam. Ia merupakan ketetntuan yang telah ditentukan oleh Allah, melalui rosulNya Muhammad Saw. Baik yang berupa perintah maupun larangan. Tarekat merupakan dimensi pelaksanaab syariat tersebut, sedangkan hakekat adalah demensi penghayatan pengamalan syariat itu, maka seseorang akan memperoleh manisnya iman yang dusebut ma’ sufi mengambarkanhakekat suluk sebagai upaya mencari mutiara yang ada didasar laut yang dalam. Sehingga katika hal itu syariat,tarekat dan hakiki menjadi mutlak penting karena berada dalam satu sistem. Syariat digambarkan sebagai kapal yang berungsi sebagai alat transportasi untuk sampai ketujuan. Tarekat sebagai lautan yang luas dan tempat adanya mutiara. Sedangkan hakekat adalah mutiara yang dicari-cari mutiara yang dicari oleh para sufi adalah ma’rifat kepada Allah. Orang tidak akan mendapatkan mutiara kalau tidak mengunakan kapal. 2. Adap kepada MursyidAdap kepada mursyid , merupakanajaran yang sangat prinsipdalam tarekat. Adap atau etika murid demagn mursyid diatur sedimikian rupa sehingga menyerupai adap para shabat kepada Rosullnya, hal ini diyakini karena muasyaroh pergaulan antar murid dengan mursyidnyamelestarikan sunnah yang dilakukan para nabi. Kedudukan murid menempati peran shabat sedangkan kedudukan mursyid menempati peran nabi dalam hal irsyad bimbingan dan ta’lim pengajaran. Seorang murid harus menghormati syehnya lahir DzikirTarekat qidriyah dan naqsabandiyah adalah termasuk torekah dzikir. Sehingga dzikir menjai ciri khas yang mesti ada di tarekat. Dalam suatu tarekat dzikir dilakukan secara terus menerus istiqomah, hal ini dilakukan sebagai suatu latiha psikologis riyadoh al-nafs agar mengigat Allah disetiap waktu dan kesmpatan. Dzikir adalah makanan spiritual para sufi dan merupakan apresiasi cinta kepada Allah, sebab ornag yang mencintai sesuatu ia akan banyak menyebut dimaksud dzikir dalam tarekat ini adalah aktivitas lidah lisan maupun hati batin sesuai yang telah dibaitkan oleh mursyid. Dalam ajaran tarekat ini terdapat dua dzikir yaitu dzikir naïf isbat dan dzikir ismu dzat. Dzikir naïf isbat adalah dzikir dengan menyebut nama “lailahaillallah”. Dzikir ini adalah inti dari ajaran tarejat qidiriyah yang dilafkan secara jahr. Sedangkan dzikir ismu dzat ialalah dzikir kepada Allah dengan menyebut “Allah” secara sirri. Dzikir ini juga disebut dzikir latifah dan merupakan dan merupakan cirri kha tarekat naqsabandiyah, kedua dzikir ini di biatkan sekaligus oleh seorang mursyid pada waktu pertama kali difahami bahwa tarekat adalah cara atau jalan bagaimana seseorang dapat sedekat mungkin dengan tuhan. Diawal munculnya, tarekat hanya sebuah metode bagimana seseorang dapat mendekatkan diri kepada allah dan masih belum terikat oleh aturan-aturan yang ketat. Tapi pada perkembagan berikutnya tarekat mengalami perkembagan menjadi subuah pranata kerohanian yang mempunyai elemen-elemen pokok yang mesti ada yaitu mursyid, silsilah, baiat, an Silsilah kemursyidan thoriqoh Al-Qidariyah wa Al-NaqsabandiyahDi PP. Darul Ulil Albab kelutan, ngronggot, naganjuk, jawa timurMursyid dari thoriqoh Al-Qodariyah wa Al Naqsanadiyah didesa kelutan kecamatan ngronggot adalah Kharisudin Aqib, beliau resmi menjadi mursyid pada tahun 2003, yang dilantik oleh mursyid thoriqoh di demak. Berikut lampiran kemursyidan KH DR. Kharisudin Aqib, Adalah sebagai berikut1. Allah2. Jibril As3. Nabi Muhammad Saw 4 Ali bin tholib 4 Abu bakar as-siddiq 5 Husain ibn ali 5 Salman al farisi 6 Ali zainal abidin 6 Qosim ibn muh abu bakar 7 M. Al baqir 7 Imam ja’far ai-shodiq 8 Ja’far as shodiq 8 Abu yazid al bastomi 9 Musa al khadim 9 Abu hasan kharqoni 10 Ali ibn musa al ridlo 10 Abu ali al farmadi 11 Ma’ruf al kharaqi 11 Yusuf al hamdani 12 Sari al saqoti 12 Abd kholik gudzawani 13 Abu qhosim janaidi 13 Arif riya al qori’ 14 Abu bakaro al sibli 14 Muhammad al anjiri 15 Abd wahid al tamimi 15 Ali rami tamimi 16 Abu al fajar al turutsi 16 M baba sambasi 17 Abd hasan al karakhi 17 Amir kulali 18 Abu sa’id mubarok al majzami 18 Bahaudin al naqsabandi 19 Abd qidiral jailani 19 M alaudin al attari 20 Abu aziz 20 Ya’qib jarekhi 21 M hattaq 21 Ubaidilah ahrari 22 Syamsudin 22 M yazid 23 Syarifudin 23 Darwis Muhammad baqi’billah 24 Nurrudin 24 A faruq al shirbindi 25 Waliudin 25 Al maksum al syirbindi 26 Hisyamuddin 26 Syaifuddin afif Muhammad 27 Yahya 27 Nur Muhammad badawi 28 Abu bakar 28 Syamsudin habibullah janjani 29 Abd rokhim 29 Abd al dahlawi 30 Usman 30 Abu sa’idal ahmadi 31 Abd Fattah 31 Ahmad s’id madinah 32 M murod 32 M jan al maki makkah 33 Syamsudin 33 Kholil hilmi 34. A. Khatib al syambasi35. Abd. Kharim al Bantani36. Ibrahim al brombongi37. Abd. Ahmad menur38. Muslikh Abd. Rahman39. Ahmad lutfi al hakim40. Karisuddin Aqib Al kelutan III. KesimpulanDari uraian ditas maka dapat disimpulkan bahwatarekat adalah jalan yang harus ditempuh seorang murid agar berada sedekat mungkin dengan tuhan dibawah bimbingan seorang mursyid. Tarekat mencoba memberi rasa aman dan kesejahteraan di akhirat kepada pengikutnya, setelah mereka merasa bahwa kehidupan didunia telah merasa sedah mendekati akir. tarekat qodiriyah dan naqsabandiyah yang ada diindonesia merupakan tarekat yang mandiri yang didalamnya terdapat usur-unsur qidiriyah dan naqsabandiyah pokok ajaran dalam tarekat ini diantaranya adalah suluk, adab para murid dan dzikir. amalan amalan yang ada terdiri dari amalan harian, amalan minguan, amalan bulanan dan amalan tahunan. amalan harian terdiri dari sholat sunnah, szikir, do’a dan kemasyarakatan amalan yang dilaksanakan mingguan adalah mujahadah bersama yang biasa disebut tawajjunan, yang berisi tentang istiqosah, pengajian, pembacaan khotib dan lain-lainyan. amalan bulanan adalah amalan mujahadah bersana yang berisi pembacaac rotib, istighosah, manaqiban dll. Inti kegiatan yang dilaksanakan setahun sekali adalah kholwat intensikasi ibadah dan pengamalan ajaran tarekat didalalam ribat atau pesantren dengan niat ibadah taqqruban illlah atau mendekatkan diri kepada Allah.

sholawat thoriqoh qodiriyah wa naqsabandiyah